lambang bets ambalan smansa lembang by abd rahman

by Hwikasekum Spt on Saturday, 2 April 2011 at 11:21 ·
Makna dan arti pada lambang Bets Ambalan 02001-02002
  1. Warna

v  Hijau
Warna Hijau mempunyai arti kemakmuran dan kesuburan
v  Merah
Keberanian
v  Kuning
Warna Kuning mempunyai arti keadilan dan  kewibawaan

  1. Bentuk
v  Segi lima sisi luar
Merupakan refleksi dari pancasila
v  3 bintang
Tiga buah bintang pada lambang badge adalah tri satya yang merupakan janji seorang anggota pramuka


Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila.2.  Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3.  Menepati Dasa Dharna

v  Bendungan dan tiang listriknya
Bendungan beserta tiang-tiang listriknya, melukiskan Kabupaten Pinrang yang memiliki Bendungan Saddang dan pembangkit tenaga listrik tenaga air (PLTA).yang terdapat di bakaru (PLTA Bakaru) dan Teppo (PLTA Teppo)

v  Dua buah Cikal/nyiur dengan satu bintang
  1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
  2. Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
  3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
  4. Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
  5. Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
  6. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
  7.  Bintang melambangkan bahwa Ambalan SMAN 1 Lembang adalah Ambalan yang Religiuis yang berketuhanan yang maha esa seperti pada sila pertama pancasila
  8. Dan 2 buah cikal tersebut melambangkan bahwa ambalan SMA negeri 1 Lembang terdiri dari dua ambalan yakni ambalan putra 02001 dan ambalan putri 02002


  1. Nilai historis
Bentuk dari lambang Bets SMAN 1 lembang mengacu pada lanbang Kab. Pinrang dimana pada sisi atas bagian dalam terdapat bendungan dengan genangan air yang merupakan gambaran penamaan Kab.Pinrang dimana terdapat dua versi dalam penamaannya. Versi yang pertama menyebut bahwa Pinrang berasal dari bahasa Bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa". Hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatnya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa.

Versi kedua menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh karena suatu ketika Raja Sawitto yang bernama La Paleteang, bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa berkat
bantuan To barani pole' Kassa disambut gembira oleh rakyatnya, namun mereka terheran-heran karena wajah sang raja berubah dan mereka berkata "Pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa", yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa. Maka setelah itu rakyat mulai menyebut daerah tersebut sebagai Pinra yang artinya berubah, dikemudian hari masyarakat setempat mengubah penyebutan tersebut menjadi Pinrang.
Tersebutlah suatu peristiwa di Sawitto pada waktu pemerintahan La Paleteang Raja IV, di Kerajaan Sawitto, Sulawesi. Pada waktu itu terjadi peperangan antara Sawitto dan Gowa. Perang ini terjadi karena Gowa sebagai kerajaan besar, berusaha untuk menguasai Sawitto yang kondisi dan potensinya menjanjikan setumpuk harapan. Berbagai upaya yang telah digunakan Gowa untuk menguasai Sawitto melalui agresi dan terjadilah perang antara Sawitto dan Gowa sekitar tahun 1540.
Prajurit-prajurit Sawitto dengan gigih mengadakan perlawanan abdi kerajaan mati-matian mempertahankan dan membela bumi ini berkesudahaan dengan kekalahan dipihak Sawitto sehingga raja La Paleteang dan isterinya dibawa ke Gowa sebagai tanda kemenangan Gowa atas Sawitto. Awan meliputi kesedihan rakyat atas kepergian sang raja yang arif dan bijaksana. Berbagai dilakukan membebaskan sang raja bersama permaisuri kerajaan Sawitto. Akhirnya dalam suatu musyawarah kerajaan terpilih dua Tobarani, yaitu Tolengo dan To Kipa untuk mengemban tugas membebaskan sang raja beserta permaisurinya. Kemudian berangkatlah kedua bersaudara tersebut ke Gowa yang berhasil membawa pulang raja La Paleteang beserta permaisurnya. Kedatangan raja bersama permaisuri disambut dengan luapan kegembiraan dan di elu-elukan sepanjang jalan menuju istana. Dibalik kegembiraan itu, mereka terharu melihat kondisi sang raja yang mengalami banyak perubahan seraya mengatakaan "PINRA KANA NI TAPPA NA DATUE POLE RI GOWA", yang artinya wajah raja mengalami perubahan sekembali dari Gowa. Kata-kata inilah senantiasa terlontar dari orang-orang yang menyertai sang raja. Ketika raja beristrahat sejenak sebelum tiba di istana bertitahlah sang raja kepada pengantarnya untuk menyebut tempat tersebut dengan nama PINRA.

Sumber lain ini mengatakan pemukiman kota Pinrang yang dahulunya rawa-rawa yang selalu tergenang air membuat masyarakat senantiasa berpindah-pindah mencari wilayah pemukiman yang bebas genangan air, berpindah-pindah atau berubah-ubah pemukiman dalam bahasa Bugis disebut "PINRA-PINRA ONROANG". Setelah masyarakat menemukan tempat pemukiman yang baik, maka tempat tersebut diberi nama: PINRA-PINRA.
Dari kedua sejarah yang berbeda itu lahirlah istilah yang sama, yaitu "PINRA", kemudian kata itu dalam perkembangannya dipengaruhi oleh intonasi dan dialek bahasa Bugis sehingga menjadi Pinrang yang sekarang ini diabadikan menjadi nama dari Kabupaten Pinrang



lambang bets
Reposting From FACEBOOK "my Notes" 
Abdesir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FISMAL PANGERAN ISTANBUL (ISTANA ATUBUL DA)

Persahabatan

Wanita Malam Itu (Part One)