KITA SAJA

-
Dalam rasa yang tertanam dalam
kau aku mencinta
kita saja bukan yang lain
buat kita merasa semua dalam takdir kita
takdir berdua melanjutkan 
perjuangan cinta
membawanya dalam sayang
berseru, bersenda gurau bersama
bersama berbagi ketidak inginan
dan keinginan satu sama lain
aku saja
kau saja
kita saja
melampaui batas-batas mimpi
mengelilingi jurang-jurang rindu
terbang bersama rindu yang menggebu-gebu
lama tak bersama
cipta
rindu untuk bersama
kita dalam rasa yang tertanam
dalam
di 
ambang hidup, dalamnya 
percintaan ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanti,Menunggu dan Berharap

-
Gambar
  *** by Hwikasekum Spt on Monday, 14 March 2011 at 23:02 · saat-saat itu tidaklah seperti saat sekarang dan aku yakin itu, hati yang dulu bisa jadi bukan untukku lagi bahkan pernah singgah dihati yang lain, maybe aku juga dulu pernah singgah dihati yang lain itu, tapi aku segera sadar dan mengakhiri segalanya dengan mencoba bersikap jujur tertapis olehmu dan tak mau tahu lagi kkatamu kisah ini sma dengan yg lain menurutku tidak tapi tertindih jua aku memang salah, tapi aku yakin dengan cinta ini  
Baca selengkapnya

NURHIDAYAH (tak berjudul)

-
Gambar
aku tau ini semua tak adil aku tau ini semua terjadi mau bilang apa akupun tak tahu air matapun tak mau lagi menetes          rasanya sering kali kudengar          alasan yang sering kali kau ucap kau dengannya seakan ku tak tau, sandiwa apa yang tlah kau lakukan kepadaku          jujurlah sayangaku tak mengapa          biar semua jelas tak berbeda jika          nanti aku yang harus pergi          kuterima walau sakit. puisi ini dibuat "Daya" siswa SMK Penerbangan Hasanuddin Makassar, rambutnya pendek mirip foto yang di atas, anak ini mencoba mengungkapkan perasaannya yang harus di duakan oleh kekasih hatinya, namun pun pemilihan kata-katanya masih agak kaku, tapi setidaknya mari kita menhargai apa yang telah dituliskannya. Blogger mencoba membuat versi rekonstruksinya. dan akan di publish bulan mendatang. A.R leo slows. Makassar
Baca selengkapnya

RAMADHAN TANPAMU

-
Saat berbuka sudah tiba, mama mempersilahkan kami mengambil kolak pisang yang telah disiapkannya, jalangkote dan kue beras jadi hidangan favoritku, Teh adalah andalan kakekku, kopi andalan bapakku, sedang aku sendiri suka apa saja yang dihidangkan mamaku, adikku sering ngambek jika ia tdk kebagian meski sebenarnya matanya yang rakus, tertawa karenanya membuat kami sungguh menikmati kebersamaan itu. Biasanya bapak dan nenek langsung melanjutkan shalat di masjid, mereka hanya menikmati makanan ringan seperti kolak ataupun es buah, nanti sehabis shalat di masjid barulah mereka makan besar, sedang aku dan adikku melanjutkan makan besar berlomba menghabiskan makanan favorit yang dihidangkan mama, sementara kami asyik makan, mama dan kakakku melanjutkan shalatnya di rumah, aku masih selalu di ingatkan untuk shalat waktu itu, aku dan adikku kadang merasa begah bahkan kekenyangan karena makan yang banyak, mungkin anak muda seperti kami mengatakannya balas dendam, lucu tapi. Namun itulah y
Baca selengkapnya